Gadgetkan – Pengguna iPhone sering kali mengeluhkan kesehatan baterai yang cepat menurun. Battery health yang awalnya 100% bisa turun drastis hanya dalam hitungan bulan. Padahal, perangkat baru dibeli dan digunakan dengan normal. Masalah ini membuat banyak pengguna frustrasi. Namun, ada beberapa faktor utama yang sering kali menjadi penyebab utama kerusakan tersebut.
Salah satu kebiasaan buruk pengguna adalah mengisi daya secara sembarangan. Ada yang mencabut kabel saat belum penuh. Ada juga yang membiarkan perangkat terus tersambung meskipun sudah 100%. Kebiasaan ini dapat merusak siklus baterai dan mempercepat penurunan kapasitas. Apple sendiri menyarankan untuk menghindari pengisian daya hingga penuh secara terus-menerus.
“Baca Juga : Super ZX Pro Tampil Beda, Acer Siap Ganggu Pasar Smartphone”
Penggunaan charger palsu atau tidak bersertifikat MFi (Made for iPhone) sering kali menjadi biang kerok. Charger jenis ini tidak memiliki pengaturan arus yang stabil. Alhasil, baterai menjadi cepat panas dan rusak. Tak jarang, pengguna merasa lebih hemat dengan membeli charger murah. Namun, efek jangka panjangnya sangat merugikan perangkat.
Banyak pengguna yang tetap menggunakan iPhone meskipun sedang dicas. Kebiasaan ini sangat berbahaya bagi kesehatan baterai. Aktivitas seperti bermain game atau streaming video saat pengisian daya membuat suhu perangkat naik drastis. Suhu panas ini akan merusak struktur kimia dalam baterai dan memperpendek usia pakainya secara signifikan.
“Simak juga: Tips Praktis Hindari Overheat HP Saat Anda Beristirahat”
Baterai lithium-ion sangat sensitif terhadap suhu ekstrem. Menggunakan iPhone di bawah sinar matahari langsung atau di tempat bersuhu tinggi bisa merusak baterai. Begitu pula jika perangkat disimpan di tempat yang terlalu dingin. Apple menyarankan agar iPhone digunakan dalam rentang suhu 0 hingga 35 derajat Celsius untuk menjaga performa optimal baterai.
Fitur seperti Location Services, Refresh App in Background, dan koneksi Bluetooth aktif terus-menerus bisa menguras daya. Pengguna sering tidak sadar bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang membuat baterai cepat habis. Ketika siklus isi ulang meningkat, maka battery health pun ikut menurun. Penting untuk mematikan fitur yang tidak digunakan secara berkala.
Meskipun banyak iPhone kini sudah dilengkapi fitur “Optimized Battery Charging”, membiarkan iPhone dicas semalaman tetap memiliki risiko. Fitur ini memang membantu mengurangi beban pengisian daya terus-menerus. Namun, jika fitur ini dimatikan atau tidak berfungsi, baterai akan tetap penuh dalam waktu lama. Ini bisa mempercepat degradasi sel baterai.
Beberapa pembaruan sistem operasi iOS ternyata bisa memengaruhi performa baterai. Pada beberapa versi awal update, pengguna melaporkan penurunan battery health yang drastis. Apple biasanya akan memperbaiki masalah ini pada pembaruan berikutnya. Namun, selama proses itu, baterai sudah keburu mengalami degradasi karena penggunaan sistem yang tidak optimal.
Mengatur kecerahan layar terlalu tinggi dapat menyebabkan konsumsi baterai meningkat. Penggunaan mode terang dalam jangka waktu lama juga memberi tekanan pada daya tahan baterai. Fitur seperti True Tone dan auto-brightness bisa membantu, tapi tidak selalu cukup. Disarankan untuk menggunakan mode gelap dan menurunkan kecerahan saat tidak diperlukan.
Sering berada di area dengan sinyal lemah memaksa iPhone untuk terus mencari jaringan. Proses pencarian sinyal ini membutuhkan banyak daya. Akibatnya, baterai cepat terkuras dan battery health menurun. Jika berada di area tanpa sinyal, lebih baik aktifkan mode pesawat untuk menghemat daya. Ini juga membantu mengurangi stres pada baterai.
Aplikasi seperti game 3D, editing video, dan augmented reality memakan banyak energi. Jika digunakan terus-menerus tanpa jeda, baterai akan panas dan cepat aus. Hal ini menyebabkan battery health turun dalam waktu singkat. Sangat disarankan untuk memberikan waktu istirahat pada perangkat setelah penggunaan berat. Penggunaan yang berlebihan bisa memperpendek usia baterai secara signifikan.