Gadgetkan – Apple resmi merilis pembaruan sistem operasi iOS 18.5 untuk iPhone pada Mei 2025. Salah satu fitur paling menarik dalam update ini adalah integrasi layanan satelit langsung melalui operator seluler. Sebelumnya, fitur satelit hanya digunakan dalam keadaan darurat. Kini, pengguna bisa mengakses layanan tersebut lebih luas. Inovasi ini membuka potensi besar bagi pengguna di wilayah terpencil. Terutama mereka yang sering kehilangan sinyal seluler konvensional. Langkah ini dianggap sebagai strategi Apple untuk memperkuat posisi mereka di pasar premium. Selain itu, juga menjadi bentuk komitmen pada kemudahan konektivitas global.
Sebelum iOS 18.5, fitur komunikasi satelit hanya bisa digunakan untuk SOS darurat. Kini, dengan pembaruan ini, layanan tersebut bisa diakses untuk kebutuhan harian tertentu. Pengguna bisa mengirim pesan singkat dan data ringan melalui jaringan satelit. Meskipun belum bisa digunakan untuk streaming atau video call, fitur ini sudah sangat membantu. Terutama bagi pekerja lapangan, traveler, atau pengguna di daerah bencana. Apple bekerja sama dengan beberapa operator besar seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon. Integrasi ini menjadikan konektivitas lebih fleksibel dan tidak tergantung pada BTS lokal.
“Baca Juga : Budi Gunadi Sadikin dan Ara Tandatangani MoU Rumah Subsidi Perawat”
Fitur ini diaktifkan secara otomatis ketika sinyal seluler hilang. Sistem akan beralih ke jaringan satelit jika perangkat mendeteksi tidak adanya koneksi darat. Untuk menggunakannya, pengguna tidak perlu aplikasi tambahan. Cukup dengan iMessage atau sistem bawaan iOS. Apple menggunakan teknologi beam-forming untuk memfokuskan sinyal ke satelit tertentu. Dalam kondisi langit terbuka, koneksi ini bekerja dengan cukup stabil. Namun, pengguna harus berada di luar ruangan untuk hasil optimal. Dalam uji coba internal, pesan teks bisa terkirim dalam waktu kurang dari 15 detik. Ini memberi jaminan komunikasi dalam kondisi kritis.
Apple menggandeng beberapa operator utama untuk mendukung infrastruktur jaringan satelit ini. Kerja sama ini melibatkan pengaturan teknis dan kebijakan tarif baru. Operator diberi akses untuk mengatur prioritas penggunaan layanan satelit di jaringan mereka. Untuk saat ini, sebagian besar operator tidak mengenakan biaya tambahan. Namun, di masa depan bisa saja muncul paket premium untuk akses lebih cepat. Operator lokal di beberapa negara juga mulai menjajaki kerja sama serupa. Hal ini memperluas cakupan penggunaan fitur satelit hingga ke negara berkembang. Apple juga membuka peluang kerja sama dengan penyedia satelit regional.
“Simak juga: Panasonic Luncurkan Lumix S1 II dan S1 IIE, Kamera Hybrid”
Fitur ini sangat berguna dalam keadaan darurat. Misalnya ketika terjadi bencana alam dan jaringan konvensional lumpuh. Pengguna tetap bisa menghubungi pihak berwenang atau keluarga. Apple bahkan menambahkan fitur pelacakan lokasi berbasis satelit. Pengguna dapat membagikan titik koordinat secara real-time tanpa internet biasa. Fitur ini bekerja dengan dukungan GPS dan peta offline yang telah diperbarui. Selain itu, terdapat sistem otomatis yang mendeteksi potensi bahaya seperti jatuh atau tabrakan. Notifikasi darurat akan dikirim meski tanpa sinyal seluler. Apple menempatkan keselamatan pengguna sebagai prioritas utama dalam update kali ini.
Tidak semua iPhone kompatibel dengan fitur satelit ini. Saat ini hanya iPhone 14 ke atas yang mendapatkan akses penuh. Model lama hanya menerima pembaruan iOS tanpa fitur satelit aktif. Selain itu, fitur ini belum tersedia di semua negara. Apple masih menyesuaikan regulasi dan izin dari pemerintah setempat. Di wilayah Eropa, Amerika Utara, dan Jepang, layanan ini sudah berjalan. Di Asia Tenggara dan Afrika, proses perizinan masih berlangsung. Pengguna juga harus mengaktifkan pengaturan lokasi dan pembaruan otomatis. Pastikan perangkat dalam kondisi baterai cukup untuk mengakses mode darurat satelit.