Gadgetkan – Bagi Mina Fahmi dan Kirak Hong, dua mantan karyawan Meta, ide besar bisa muncul di saat-saat paling sederhana seperti ketika sedang berjalan, bepergian, atau sekadar melamun. Namun, di era ponsel pintar, momen spontan itu sering hilang karena kerumitan membuka layar, mencari aplikasi catatan, dan mulai mengetik. Dari rasa frustrasi itulah lahir Stream, sebuah Cincin pintar yang dirancang untuk merekam ide langsung di momen itu juga. Lewat startup yang mereka dirikan bersama bernama Sandbar, keduanya berupaya menciptakan teknologi yang mengalir senatural pikiran manusia. “Saya tidak ingin kehilangan momen berpikir hanya karena harus mengeluarkan ponsel,” kata Fahmi dalam wawancaranya bersama TechCrunch. Dari niat sederhana itu, tercipta inovasi yang kini digadang-gadang sebagai masa depan wearable AI untuk pencatat ide.
Dari Ruang Desain Meta ke Dunia Startup
Baik Fahmi maupun Hong bukan sosok asing di dunia teknologi. Keduanya pernah bekerja di divisi desain antarmuka Meta, tempat ide dan kreativitas bertemu teknologi. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan sistem besar dan birokrasi korporasi, keduanya memutuskan untuk keluar dan memulai babak baru. Mereka mendirikan Sandbar, perusahaan rintisan yang fokus pada wearable device dengan kecerdasan buatan (AI) yang intuitif. Langkah ini bukan sekadar upaya melanjutkan karier, tapi juga wujud keberanian untuk menciptakan sesuatu yang lebih personal. Dalam pandangan Fahmi, masa depan teknologi seharusnya lebih dekat dengan manusia, bukan membatasi mereka. “Stream bukan tentang teknologi yang rumit, tapi tentang bagaimana kita bisa menangkap ide tanpa kehilangan momen berpikir,” ujarnya penuh keyakinan.
Stream: Cincin Pintar untuk Menangkap Inspirasi
Cincin pintar Stream hadir sebagai solusi bagi mereka yang hidup dengan aliran ide tak terduga. Perangkat mungil ini mampu merekam suara dan ide secara langsung melalui mikrofon dan panel sentuh kecil yang terletak di permukaan atasnya. Cara penggunaannya sederhana: cukup tekan dan tahan area sentuh, lalu mulai berbicara. Begitu selesai, data rekaman akan tersimpan otomatis dan dapat diakses melalui aplikasi pendamping. Uniknya, mikrofon Stream tidak selalu aktif ia baru menyala saat disentuh, menjaga privasi pengguna dari potensi penyadapan. Dengan bentuk minimalis dan bobot ringan, cincin ini juga dirancang agar terasa alami di jari, seolah menjadi bagian dari tubuh. Inovasi ini bukan hanya mengubah cara orang mencatat, tapi juga menjembatani pikiran dan teknologi dalam satu gerakan kecil.
Asisten AI yang Mengatur Pikiran Anda
Di balik kesederhanaannya, Stream memiliki otak canggih berupa asisten AI bawaan. AI ini tak hanya menyimpan catatan suara, tapi juga membantu mengatur ide, menulis ulang transkrip, bahkan mengelompokkan gagasan berdasarkan tema atau konteks. Pengguna bisa berbicara bebas AI akan memahami dan menyusunnya menjadi catatan yang rapi. Misalnya, ketika pengguna berkata, “Saya punya ide untuk proyek baru tentang energi ramah lingkungan,” sistem akan langsung membuat entri bertema lingkungan dan menyimpannya dalam folder relevan. Semua ini dilakukan secara otomatis melalui aplikasi Sandbar Stream di ponsel atau komputer. Bagi banyak orang kreatif, fitur ini menjadi revolusi kecil. Tidak ada lagi kehilangan ide karena lupa mencatat, atau harus menulis panjang di tengah inspirasi yang singkat.
“Simak Juga : Redmi Pad 2 Pro Mulai Dijual di Indonesia, Konsumen Nikmati Promo Hingga Rp400 Ribu”
Privasi dan Kenyamanan Jadi Prioritas Utama
Fahmi dan Hong tahu bahwa di dunia wearable device, privasi adalah segalanya. Karena itu, Stream dibangun dengan sistem keamanan berlapis. Mikrofon dan sensor tidak aktif kecuali pengguna menekan tombol sentuh, memastikan tidak ada perekaman tanpa izin. Selain itu, semua data disimpan secara terenkripsi di cloud milik Sandbar dan bisa dihapus kapan saja oleh pengguna. Fitur ini menjawab kekhawatiran banyak orang terhadap risiko penyalahgunaan data yang sering terjadi pada perangkat pintar. Selain aman, Stream juga nyaman digunakan sepanjang hari didesain dari material ringan dan hypoallergenic, cocok untuk siapa pun. Dalam setiap detail, dari keamanan hingga ergonomi, Sandbar mencoba menghadirkan teknologi yang manusiawi, bukan sekadar inovasi yang mengesankan secara teknis.
Masa Depan Wearable AI yang Semakin Dekat
Peluncuran Stream menandai babak baru dalam dunia wearable AI. Jika dulu ide besar tertulis di buku catatan atau ponsel, kini ia bisa ditangkap hanya dengan satu sentuhan jari. Bagi Fahmi dan Hong, ini bukan sekadar produk, tapi cerminan cara manusia berinteraksi dengan teknologi yang lebih alami dan spontan. Dengan pasar wearable yang terus berkembang, Stream berpotensi menjadi alat revolusioner bagi kreator, penulis, musisi, dan siapa pun yang hidup dari ide. Di tengah laju inovasi yang serba cepat, Stream hadir sebagai pengingat bahwa teknologi terbaik adalah yang bisa beradaptasi pada ritme manusia, bukan sebaliknya. Dari dua mantan karyawan Meta yang berani melangkah keluar zona nyaman, lahirlah inovasi kecil yang bisa mengubah cara dunia berpikir besar.