Gadgetkan – Vendor gadget asal Tiongkok, Oppo, baru saja memperkenalkan Oppo Watch S bersamaan dengan peluncuran seri ponsel flagship Find X9 di China (16 Oktober 2025). Arloji pintar ini langsung menarik perhatian karena desainnya yang sangat ramping dan ringan. Tebalnya hanya 8,9 milimeter dan beratnya 35 gram. Sebagai perbandingan, generasi sebelumnya seperti Watch X2 dan X2 Mini memiliki ketebalan sekitar 11 mm dan bobot 49,7 gram serta 37,8 gram. Dari sudut pandang saya, Oppo berhasil menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan smartwatch berperforma tapi nyaman dipakai sepanjang hari.
Daya Tahan Baterai: 10 Hari dalam Mode Hemat
Walau tipis dan ringan, Oppo berani mengklaim bahwa Watch S dapat bertahan hingga 10 hari dalam mode hemat daya. Bila pengguna mengaktifkan always-on display, masa pakainya masih bisa mencapai empat hari. Klaim ini cukup mengesankan di tengah tren smartwatch yang biasanya harus diisi ulang tiap hari. Dalam pengalaman saya dengan perangkat wearable, daya tahan seperti ini bisa jadi keunggulan besar, terutama bagi pengguna aktif atau mereka yang sering lupa mengisi baterai.
“Baca Juga : iPad Pro 2025, Tablet Tercanggih Apple dengan Chip M5 Super Cepat”
Spesifikasi Layar dan Chipset yang Menjanjikan
Watch S mengusung layar AMOLED 1,46 inci dengan resolusi 464 x 464, serta kecerahan puncak 3.000 nits (aktif saat olahraga luar ruangan) dan 1.500 nits dalam kondisi normal. Selain itu, perangkat ditenagai oleh chipset BES2800BP dan mendukung GPS dual-band (L1 + L5). Sistem operasi-nya adalah ColorOS Watch 7.1 dengan penyimpanan eMMC 4 GB. Spesifikasi ini menghadirkan kombinasi yang seimbang antara performa dan efisiensi menurut saya, cocok untuk pengguna yang menginginkan fungsi pintar dan sinyal akurat dalam paket yang ringkas.
Fitur Kesehatan & Kebugaran: Monitoring Menyeluruh 60 Detik
Oppo Watch S dilengkapi sensor canggih: oksigen darah 16-channel, detak jantung 8-channel, EKG, dan sensor suhu pergelangan tangan. Dengan semua sensor itu, jam pintar ini dapat melakukan pemeriksaan tubuh menyeluruh dalam 60 detik yang mencakup 13 indikator kesehatan. Selain itu, ia bisa memantau kualitas tidur, pola dengkuran, pernapasan, stres, dan memantau pembuluh darah. Bila ada anomali, pengguna akan diberi peringatan cepat. Bagi saya, fitur ini menunjukkan bahwa Oppo benar-benar ingin menjadikan smartwatch-nya bukan sekadar aksesoris, melainkan mitra kesehatan sehari-hari.
“Simak Juga : Samsung Galaxy Z TriFold, Era Baru Ponsel Lipat Tiga yang Siap Ubah Dunia Teknologi”
Pelatih AI dan Rencana Latihan Real-Time
Satu yang menarik: Watch S juga berfungsi sebagai pelatih olahraga berbasis AI. Ia menganalisis kesiapan tubuh pengguna melalui data variabilitas detak jantung saat tidur dan tren latihan selama tujuh hari terakhir. Berdasarkan analisis itu, ia bisa menyarankan rencana latihan dan memberikan panduan real-time saat berlari termasuk memantau pace dan detak jantung. Ini menjadikannya lebih dari sekadar jam pintar; ia ikut “memikirkan” performa pengguna. Menurut saya, langkah ini menunjukkan arah masa depan wearable: perangkat yang menyesuaikan diri, bukan sekadar pasif.