Gadgetkan – Valve secara bertahap mengakhiri perjalanan Steam Deck versi layar LCD, konsol genggam yang pernah menjadi pionir PC gaming handheld modern. Kepastian ini mencuat setelah stok Steam Deck LCD 256 GB tak lagi tersedia di toko resmi Valve wilayah Amerika Serikat. Pada halaman produk, Valve dengan jelas menuliskan bahwa model tersebut tidak akan diproduksi lagi. Artinya, ketersediaan Steam Deck LCD kini sepenuhnya bergantung pada sisa stok di distributor pihak ketiga. Keputusan ini terasa emosional bagi banyak gamer, mengingat Steam Deck LCD menjadi pintu masuk pertama ke dunia gaming PC portabel yang terjangkau. Sejak rilis pada 2022, perangkat ini dikenal sebagai simbol kebebasan bermain game PC di mana saja. Kini, Valve seolah menutup satu bab penting, sekaligus membuka ruang bagi fase baru dalam evolusi Steam Deck dan ekosistem SteamOS.
Steam Deck LCD dan Jejak Sejarahnya
Saat pertama kali diperkenalkan, Steam Deck LCD langsung mencuri perhatian industri game global. Dengan harga yang relatif terjangkau, perangkat ini menawarkan pengalaman PC gaming lengkap dalam genggaman. Banyak gamer merasakan kembali sensasi eksplorasi, memainkan game AAA hingga indie favorit tanpa harus duduk di depan meja. Steam Deck LCD juga membawa narasi baru bahwa PC gaming tidak harus mahal atau rumit. Dalam perjalanan waktu, konsol ini membangun komunitas loyal yang aktif berbagi modifikasi, pengaturan performa, hingga tips penggunaan. Bagi sebagian orang, Steam Deck LCD bukan sekadar perangkat, melainkan teman perjalanan, pengisi waktu senggang, bahkan pelarian dari rutinitas. Maka, kabar penghentian produksinya memicu nostalgia, sekaligus refleksi tentang betapa cepatnya teknologi bergerak maju.
“Baca Juga : Huawei Kuasai Pasar Smartwatch dan Fitness Tracker Global Sepanjang 2025”
Alasan Produksi Dihentikan Masih Diselimuti Tanda Tanya
Valve tidak mengungkapkan secara terbuka alasan utama di balik keputusan menghentikan Steam Deck LCD. Namun, berbagai laporan industri mengarah pada meningkatnya biaya komponen, terutama memori dan penyimpanan. Kenaikan harga ini diyakini menyulitkan Valve mempertahankan Steam Deck LCD sebagai opsi paling terjangkau. Dalam dunia manufaktur perangkat keras, efisiensi biaya menjadi kunci keberlanjutan produk. Jika margin semakin menipis, keputusan menghentikan produksi sering kali tak terhindarkan. Meski spekulasi terus berkembang, Valve memilih bersikap tenang tanpa memperkeruh situasi. Sikap ini mencerminkan pendekatan khas Valve yang jarang reaktif, namun strategis. Di balik layar, besar kemungkinan perusahaan tengah memfokuskan sumber daya pada model yang dinilai lebih relevan dengan arah pasar dan ekspektasi konsumen ke depan.
Dukungan Tetap Berlanjut untuk Pengguna Lama
Meski produksinya dihentikan, Valve menegaskan komitmen untuk tetap memberikan dukungan bagi pengguna Steam Deck LCD yang sudah beredar. Dukungan ini mencakup pembaruan perangkat lunak, perbaikan bug, serta ekosistem SteamOS yang terus berkembang. Bagi pemilik lama, jaminan ini menjadi kabar menenangkan. Steam Deck LCD tidak serta-merta ditinggalkan begitu saja. Valve memahami bahwa kepercayaan pengguna dibangun dari konsistensi layanan, bukan sekadar penjualan produk baru. Dengan tetap merawat pengguna lama, Valve menunjukkan pendekatan jangka panjang terhadap komunitasnya. Di tengah industri teknologi yang sering meninggalkan perangkat lama, sikap ini memberi kesan humanis. Steam Deck LCD mungkin tak lagi diproduksi, tetapi semangatnya tetap hidup melalui pembaruan dan pengalaman bermain yang terus relevan.
Fokus Baru ke Steam Deck OLED
Kini, perhatian Valve sepenuhnya tertuju pada lini Steam Deck OLED. Dua varian yang tersedia, yaitu OLED 512 GB dan OLED 1 TB, menjadi representasi arah baru Steam Deck. Layar OLED menawarkan kualitas visual lebih tajam, kontras lebih dalam, dan efisiensi daya yang lebih baik. Bagi Valve, peralihan ini bukan sekadar soal layar, tetapi penyempurnaan pengalaman pengguna secara menyeluruh. Strategi ini juga mencerminkan tren pasar yang semakin mengutamakan kualitas visual dan kenyamanan jangka panjang. Dengan menyederhanakan lini produk, Valve dapat lebih fokus pada optimalisasi performa dan dukungan. Langkah ini menempatkan Steam Deck sebagai perangkat premium, sekaligus menjaga posisinya di tengah persaingan ketat konsol genggam berbasis PC.
Dampak Besar bagi Pasar PC Gaming Handheld
Penghentian Steam Deck LCD menandai perubahan dinamika di pasar PC gaming handheld. Sejak kehadirannya, banyak produsen lain terdorong menciptakan perangkat serupa, mulai dari Asus ROG Ally hingga Lenovo Legion Go. Steam Deck LCD berperan sebagai katalis yang membuka jalan bagi inovasi. Kini, dengan Valve memfokuskan diri pada model OLED, persaingan bergeser ke segmen yang lebih premium. Konsumen dihadapkan pada pilihan performa, fitur, dan harga yang semakin beragam. Meski satu model pamit, pengaruh Steam Deck LCD tetap terasa. Ia telah membuktikan bahwa PC gaming genggam memiliki tempat khusus di hati gamer. Warisan itulah yang akan terus membentuk masa depan industri ini, bahkan setelah produksinya resmi dihentikan.