Gadgetkan – Vivo resmi memperkenalkan Vivo Pad 5e di pasar China pada Senin, 14 Oktober 2025, bersamaan dengan seri flagship Vivo X300 dan perangkat lainnya. Tablet ini hadir sebagai versi lebih terjangkau dari Vivo Pad 5 yang diluncurkan pada Juni 2025. Meskipun berada di segmen menengah, Pad 5e mempertahankan banyak elemen desain dan fitur layar dari versi reguler. Tujuannya jelas: memberi opsi bagi pengguna yang ingin tablet berkelas tanpa harga tinggi.
Desain & Layar: Tetap Memukau
Secara fisik, Vivo Pad 5e punya desain yang sangat mirip dengan Pad 5 — bodi tipis, tampilan premium, dan estetika minimalis. Layar yang digunakan pun identik: 12,1 inci, resolusi 2,8K, dan refresh rate 144 Hz. Beberapa rumor menyebut bahwa varian Soft Light Edition akan memiliki lapisan anti-reflektif agar nyaman digunakan di lingkungan terang. Menurut saya, mempertahankan layar kelas atas di versi lebih murah adalah langkah cerdas—karena layar merupakan elemen paling terasa bagi pengguna sehari-hari.
“Baca Juga : Samsung Galaxy Z TriFold, Era Baru Ponsel Lipat Tiga yang Siap Ubah Dunia Teknologi”
Chipset & Performa: Menyesuaikan Anggaran
Perbedaan paling nyata terletak pada otak perangkat. Vivo Pad 5e memakai Snapdragon 8s Gen 3, berbeda dari Pad 5 yang menggunakan MediaTek Dimensity 9300+. Chip Snapdragon ini dibangun dengan proses 4 nm, menjalankan core hingga 3,3 GHz, dan dipadukan GPU Adreno 750. Kombinasi ini masih cukup tangguh untuk tugas produktivitas, hiburan, dan multitasking normal. Dalam pandangan saya, meski bukan spesifikasi flagship tertinggi, ia sudah sangat memadai untuk pengguna menengah yang mengutamakan keseimbangan antara performa dan harga.
Memori, Penyimpanan & Ekosistem
Vivo Pad 5e dilengkapi RAM LPDDR5X hingga 16 GB dan penyimpanan hingga 512 GB dengan teknologi penyimpanan cepat (UFS 4.1). Fitur menarik lainnya adalah kemampuan kolaborasi multi-layar: tablet ini dapat berfungsi sebagai layar eksternal PC Mac/Windows, sinkronisasi catatan lintas perangkat, dan mendukung aplikasi produktivitas seperti WPS dan CAJViewer. Pengalaman semacam ini mencerminkan bagaimana Vivo ingin menjembatani kesenjangan antara tablet dan komputer.
“Simak Juga : Moto G06 Power Ponsel Rp1 Jutaan dengan Daya 7.000 mAh dan Fitur yang Mengejutkan”
Aksesori & Fitur Tambahan
Seperti versi reguler, Pad 5e kompatibel dengan stylus digital dan keyboard magnetik (dijual terpisah), menjadikannya potensial sebagai perangkat produktivitas portabel. Versi Soft Light Edition menambahkan lapisan anti-silau, fitur menarik untuk pengguna yang bekerja di tempat terang. Kehadiran fitur-fitur seperti ini menunjukkan bahwa Vivo tidak hanya sekadar mengurangi spesifikasi, tapi menjaga nilai guna yang tinggi.
Target Pasar & Potensi Rilis Global
Vivo Pad 5e jelas ditujukan untuk segmen pengguna menengah yang menginginkan tablet premium tanpa biaya ekstrem. Jika Vivo membawanya ke pasar internasional, tablet ini bisa menjadi pesaing menarik untuk merek-merek lain di kategori “mid-tier premium”. Tantangannya adalah strategi harga dan kesiapan layanan purna jual. Menurut analisis saya, jika harganya kompetitif dan dukungan setelah pembelian kuat, Pad 5e bisa menjadi pilihan populer di banyak negara—termasuk Indonesia.