Gadgetkan – Samsung kembali memperkuat posisinya di pasar teknologi rumah pintar. Dalam acara peluncuran global, mereka memperkenalkan lini produk baru: Bespoke 2025. Seri ini menjadi tonggak baru integrasi AI dalam perangkat rumah tangga. Fokusnya bukan hanya estetika, tapi juga kecerdasan buatan. Dengan konsep AI Home, semua perangkat bisa saling terhubung. Mulai dari kulkas, mesin cuci, hingga oven cerdas. Pengguna bisa mengontrolnya lewat satu aplikasi terpadu. Bahkan sistemnya mampu belajar kebiasaan penghuni rumah. Teknologi ini digadang-gadang jadi standar baru masa depan.
Samsung Bespoke 2025 membawa pembaruan besar pada sisi kecerdasan perangkat. Fitur AI Pattern Recognition memungkinkan produk mengenali pola penggunaan. Misalnya, kulkas akan otomatis menyesuaikan suhu berdasarkan isi. Mesin cuci bisa memilih program pencucian paling efisien. Semua dilakukan tanpa campur tangan manusia secara langsung. Bahkan oven kini bisa menyarankan resep sesuai bahan yang tersedia. Ini semua berkat integrasi AI dengan sensor dan cloud. Teknologi seperti ini dirancang untuk mengurangi beban pengguna. Lebih praktis, efisien, dan ramah lingkungan.
“Baca Juga : Visual Intelligence di iPhone 15 Pro, Apa Bedanya dengan Fitur AI Lain?”
Selain fitur canggih, desain juga menjadi daya tarik utama. Bespoke 2025 tetap mengusung gaya minimalis khas Samsung. Garis bersih, warna lembut, dan bentuk fleksibel mendominasi. Desainnya memungkinkan perangkat menyatu dengan berbagai gaya interior. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa memilih warna panel sesuai selera. Terdapat opsi untuk mengubah desain panel secara modular. Artinya, satu perangkat bisa punya tampilan baru tanpa harus membeli ulang. Inovasi ini menjawab tren personalisasi yang makin diminati. Teknologi tinggi kini hadir tanpa mengorbankan estetika ruang.
Platform SmartThings jadi tulang punggung semua perangkat Bespoke 2025. Semua produk terhubung dalam satu ekosistem pintar. Pengguna cukup menginstal aplikasi SmartThings untuk kendali penuh. Mulai dari mengatur jadwal, mengakses data penggunaan, hingga mendapatkan notifikasi. Misalnya jika pintu kulkas terbuka terlalu lama, aplikasi akan memberi peringatan. Bahkan SmartThings bisa bekerja lintas merek jika mendukung protokol yang sama. Samsung juga membuka akses API untuk pengembang pihak ketiga. Ini memungkinkan integrasi lebih luas, termasuk smart speaker atau sistem keamanan.
“Simak juga: Langkah Toyota Investasi Besar untuk Mobil Hybrid di Thailand”
Samsung menyadari pentingnya keberlanjutan dalam teknologi rumah tangga. Bespoke 2025 menggunakan material daur ulang untuk beberapa komponennya. Selain itu, efisiensi energi jadi prioritas utama. Produk ini dirancang agar konsumsi listrik tetap rendah tanpa mengurangi kinerja. Fitur AI Energy Mode membantu pengguna menghemat listrik. Sistem akan otomatis menyesuaikan mode hemat energi saat tidak digunakan. Samsung juga menggandeng lembaga lingkungan untuk sertifikasi hijau. Semua ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap masa depan bumi. Teknologi pintar tidak hanya soal kenyamanan, tapi juga tanggung jawab.
Peluncuran Bespoke 2025 disambut antusias di berbagai negara. Banyak konsumen menilai produk ini sebagai solusi lengkap rumah pintar. Terutama bagi mereka yang ingin efisiensi dan kemudahan tanpa kehilangan gaya. Samsung menargetkan pasar milenial dan keluarga muda urban. Kelompok ini dianggap paling terbuka terhadap integrasi teknologi. Harga memang sedikit premium dibanding produk biasa. Namun Samsung yakin nilai tambah dari fitur AI sepadan. Penjualan awal menunjukkan tren positif. Permintaan tinggi tercatat di Korea Selatan, Jepang, dan Eropa. Di Indonesia, peluncuran dijadwalkan akhir tahun.