Technohacks

David Gadgetin Angkat Suara Terkait Pemblokiran iPhone 16 di Indonesia

Gadgetkan – Isu pemblokiran iPhone 16 di Indonesia tengah menjadi sorotan di industri teknologi Tanah Air. Polemik ini muncul setelah pernyataan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang belum terpenuhi oleh Apple untuk iPhone 16 Series. Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa produk yang dipasarkan di Indonesia harus memenuhi persentase komponen lokal tertentu sebagai bagian dari komitmen investasi asing. Tanpa sertifikat TKDN, iPhone 16 dilarang masuk dan dijual di Indonesia.

Banyak warganet di media sosial X (Twitter) berpendapat bahwa Apple mungkin saja memilih mundur dari pasar Indonesia jika tuntutan tersebut dirasa tidak menguntungkan. Namun, ada juga yang yakin bahwa Apple akan mempertimbangkan kembali dan mengikuti ketentuan yang ada demi menjaga pangsa pasarnya. Salah satu pengulas gadget terkemuka di Indonesia, David Brendi, yang lebih dikenal sebagai David Gadgetin, turut memberikan pandangannya tentang situasi ini. Menurutnya, kecil kemungkinan Apple akan meninggalkan pasar Indonesia karena berbagai faktor yang merugikan.

“Baca juga: Cara Melacak HP yang Hilang dengan Nomor HP? Simak 4 Tips Ampuh Berikut ini!”

Polemik iPhone 16 di Indonesia: Persoalan TKDN

Isu pemblokiran iPhone 16 ini bermula dari pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang menekankan bahwa Apple harus merealisasikan dan menunaikan komitmen investasinya di Indonesia, khususnya terkait dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Komponen lokal ini menjadi syarat penting agar perangkat, termasuk iPhone 16, dapat dipasarkan di Indonesia. Tanpa memenuhi komitmen investasi yang ditetapkan, perangkat ini tidak akan mendapat sertifikasi TKDN yang diperlukan untuk dipasarkan.

Komentar David Gadgetin: Apple Tidak Mungkin Mundur dari Pasar Indonesia

David Gadgetin, dalam komentarnya mengenai situasi ini, menilai bahwa sangat kecil kemungkinan Apple akan meninggalkan pasar Indonesia. Ia menyoroti bahwa baru-baru ini CEO Apple, Tim Cook, berkunjung ke Indonesia untuk meresmikan Apple Academy di Bali, yang menunjukkan keseriusan Apple dalam berinvestasi di Tanah Air. “Mustahil kalau Apple mundur dari Indonesia. Pertama, kemarin Tim Cook baru saja datang ke Indonesia buat meresmikan Apple Academy baru di Bali. Kalau tiba-tiba mundur karena investasi kurang sedikit, mereka tentu akan rugi lebih besar,” ujar David.

“Simak juga: 5 Seri iPhone Lama Masih Layak Jadi Rekomendasi Hingga 2025”

Dampak ke Distributor Resmi Apple di Indonesia

David juga mengingatkan bahwa kehadiran distributor resmi Apple di Indonesia akan sangat terpengaruh jika perusahaan ini memilih mundur dari pasar Indonesia. Distributor-distributor yang sudah menjalin kemitraan dengan Apple akan merasakan dampaknya, karena hubungan tersebut akan terputus. Hal ini tentu akan menjadi kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi dalam mendistribusikan produk Apple.

Pengaruh Mundurnya Apple terhadap Produk Ekosistem Apple

Lebih jauh lagi, David menjelaskan bahwa dampak dari mundurnya Apple tidak hanya akan terasa pada penjualan iPhone 16 saja, tetapi juga pada produk lainnya dalam ekosistem Apple. “Kalaupun Apple tidak jualan iPhone di sini, produk Apple lain, macam Macbook, Airpods, dll pasti akan kena imbasnya. Ekosistem Apple yang saling terintegrasi membuat produk-produk lainnya, seperti MacBook dan AirPods, juga terdampak jika iPhone tidak dijual di Indonesia.

Prediksi Harga iPhone Model Lama Akibat Penundaan iPhone 16

Selain itu, David juga memprediksi bahwa pemblokiran iPhone 16 ke Indonesia akan mempengaruhi harga iPhone model sebelumnya. “Kalau lihat logika itu pasti ada efek terhadap harga iPhone. Jika belum ada iPhone 16, maka harga (iPhone sebelumnya) otomatis akan tertahan dan sama seperti semula, tidak langsung turun. Hal ini disebabkan karena orang (penjual atau pembeli) masih menunggu kepastian dari Apple,” ujar David.

Penjelasan Kemenperin: Apple Belum Penuhi Sertifikasi TKDN

Sebelumnya, pihak Kementerian Perindustrian melalui Juru Bicaranya, Febri Hendri Antoni Arif, menegaskan bahwa Apple belum memenuhi persyaratan TKDN yang diharuskan. TKDN adalah nilai persentase komponen lokal yang digunakan dalam sebuah produk, meliputi hardware, software, dan tenaga kerja lokal.

Perbedaan Pendekatan Apple dalam Memenuhi TKDN Dibanding Vendor Lain

Berbeda dari produsen ponsel lainnya seperti Samsung atau Oppo yang memenuhi TKDN dengan membangun fasilitas produksi di Indonesia, Apple memilih untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk memenuhi standar TKDN. Apple terlihat lebih memilih jalur yang unik dan berbeda dalam upayanya untuk beradaptasi dengan peraturan lokal yang ada, yang membuat mereka terkesan lebih spesial dibandingkan dengan produsen lainnya yang memilih cara yang lebih langsung.