Gadgetkan – Apple kembali memikat perhatian publik dengan merilis iPhone 17 Air, seri terbaru yang menyasar pasar premium. Desainnya yang ultra-tipis dan ringan langsung menuai pujian dari berbagai kalangan. Material titanium ringan dan layar OLED generasi baru membuat tampilannya elegan serta futuristik. Namun, di balik desain memukau tersebut, pengguna mulai mengeluhkan daya tahan baterai yang dianggap terlalu singkat. Kritik mulai bermunculan karena performa tidak sebanding dengan harga jualnya yang tinggi.
iPhone 17 Air hadir dengan ketebalan hanya 5,1 mm, menjadikannya smartphone tertipis buatan Apple sejauh ini. Bobotnya pun hanya sekitar 130 gram, sangat nyaman digenggam atau disimpan di kantong. Apple menyebutnya sebagai “the future of minimalism” dengan tampilan nyaris tanpa bezel. Banyak reviewer memuji kenyamanan perangkat ini saat digunakan untuk multitasking. Performa layar juga sangat responsif, dengan dukungan refresh rate 120Hz dan fitur adaptif sesuai kondisi cahaya sekitar.
“Baca Juga : Neurosains Ungkap Fakta: Puasa Bukan Bikin Ngantuk, Tapi Tingkatkan Kinerja Otak”
Meskipun tampil menawan, pengguna iPhone 17 Air mengeluhkan ketahanan baterainya yang mengecewakan. Dalam pengujian harian, perangkat hanya mampu bertahan sekitar 5 hingga 6 jam dalam pemakaian aktif. Hal ini jauh di bawah ekspektasi pengguna flagship yang menginginkan minimal 10 jam pemakaian. Banyak yang merasa harus membawa powerbank setiap kali bepergian. Padahal, iPhone 17 Air dibanderol lebih mahal dari pendahulunya, iPhone 16 Pro Max, yang memiliki kapasitas baterai jauh lebih besar.
Apple tampaknya sengaja memilih mengorbankan kapasitas baterai demi mengejar bentuk yang super tipis. Perusahaan menggunakan baterai jenis lithium ceramic ultra-flat yang belum optimal. Di satu sisi, inovasi ini memungkinkan desain revolusioner, tetapi di sisi lain belum siap untuk memenuhi kebutuhan pengguna aktif. Apple mengklaim teknologi pengisian cepat mereka bisa menutup kekurangan ini. Namun, realitasnya, banyak pengguna justru merasa tidak puas dan berharap ada pembaruan firmware atau solusi lain.
“Simak juga: Snapdragon 8s Gen 4 Memperkuat Xiaomi Redmi Turbo 4 Pro”
Para reviewer teknologi ternama memiliki pandangan yang beragam. Sebagian menyebut iPhone 17 Air sebagai perangkat dengan estetika terbaik sepanjang sejarah Apple. Namun, beberapa mengkritik keputusan Apple yang mengorbankan aspek fungsional demi desain. Mereka menyebut ini sebagai tren yang bisa membahayakan loyalitas konsumen. Beberapa analis juga mempertanyakan strategi jangka panjang Apple, apakah akan terus mengutamakan bentuk atau mulai kembali menyeimbangkan daya tahan dan performa.
Di luar kelemahan baterai, iPhone 17 Air membawa banyak fitur unggulan. Kamera utamanya kini memiliki aperture f/1.4 dan sensor 50 MP dengan dukungan AI Scene Detection. Kualitas videonya mampu menyaingi kamera mirrorless dalam kondisi cahaya rendah. Prosesor A19 Bionic yang digunakan juga mampu menjalankan aplikasi berat tanpa lag. Selain itu, konektivitas Wi-Fi 7 dan Bluetooth 6 memberikan transfer data yang sangat cepat. Dengan semua keunggulan tersebut, iPhone 17 Air tetap menjadi pilihan menarik, meskipun tidak ideal untuk pengguna dengan mobilitas tinggi.