Gadgetkan – Samsung Galaxy S25 Edge hadir membawa bodi sangat ringan dan ramping tanpa kompromi performa. Meskipun desainnya ringkas, ponsel ini memasang sensor utama 200 MP—sama dengan varian Ultra yang lebih besar dan mahal. Sensor ini juga dilengkapi OIS (Optical Image Stabilization) serta autofocus cepat. Ditambah fitur Nightography dan chipset Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy. ProVisual Engine terbaru dari Samsung juga meningkatkan pemrosesan gambar. Kombinasi ini menjadikan S25 Edge sebagai alat fotografi mobile kelas atas dalam paket bodi yang tipis.
“Baca Juga : Poco F7 Tawarkan Performa Tangguh dan Kamera Mumpuni“
Tim KompasTekno menggunakan Galaxy S25 Edge selama dua bulan, termasuk saat traveling ke Taipei dan memotret Jakarta di sore hingga malam hari. Hasilnya konsisten tajam dan detail. Gambar menunjukkan dynamic range luas, tone warna yang natural dan nyata. Baik memotret lanskap kota atau objek jauh, foto tetap terang dan jernih. Sensornya mampu menangkap tekstur dengan sangat akurat walau dalam kondisi cahaya minim.
“Simak Juga : Xiaomi Masukkan 9 HP ke Daftar End‑of‑Life Pekan Ini“
Dua fitur krusial yaitu PDAF (Phase Detection Autofocus) dan OIS bekerja efektif di S25 Edge. Bahkan saat memotret objek bergerak seperti sepeda, motor, atau kendaraan lalu lintas, gambar tetap stabil dan bebas blur. Autofokus cepat membuat kamera segera mengunci subjek. Fitur ini menjamin hasil foto tetap tajam meski tidak menggunakan tripod. Ini sangat membantu bagi pengguna mobile yang mengabadikan momen cepat.
Kamera ultrawide 12 MP di Galaxy S25 Edge hadir bukan hanya pelengkap. Sudut pandangnya luas, ideal untuk memotret lanskap dan gedung tinggi. Warna tetap konsisten dengan kamera utama. Tone warna tak berubah meskipun berpindah ke mode malam. Detail tetap menjaga ketajaman bahkan di tepian frame. Hasilnya foto wide-angle yang akurat dan enak dilihat.
Meski tak ada kamera telefoto khusus, S25 Edge tetap menyuguhkan mode portrait berkualitas. Efek bokeh seperti Color Point, Studio, dan Mono memberi dimensi artistik pada potret. Sensor 200 MP memungkinkan crop zoom digital tanpa mengorbankan detail. Fotografi jarak dekat tetap terasa profesional. Mode portrait menangkap subjek dengan tajam dan latar belakang buram yang halus.
Samsung Galaxy S25 Edge membuktikan bahwa desain tipis bukan berarti mengorbankan performa. Kamera 200 MP, OIS, autofocus, dan ProVisual Engine bekerja sempurna untuk menangani kondisi cahaya variatif. Baik siang atau malam, dekat atau jauh, kemampuan fotonya bisa diandalkan. Ponsel ini menunjukkan bahwa mobilitas, estetika, dan kualitas imaging tinggi bisa hadir dalam satu paket. Galaxy S25 Edge layak disebut flagship dalam kelasnya.